Jumat, 22 Februari 2013

keputusan taktis : menjual atau membeli


   Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
           
Manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
Untuk menggambarkan manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk berikut ini disajikan contoh :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh ( full costs )  persatuan produk A dihitung  seperti disajikan pada gbr:
                                                                                       Persatuan         10.000 satuan
Biaya bahan baku                                                          Rp. 2.000        Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung                                          Rp. 1.000        Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel                                     Rp. 1.500        Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap                                          Rp. 1.300        Rp. 13.000.000
Biaya Adm& umum tetap                                             Rp.    500        Rp.  5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel                                     Rp.    750        Rp.  7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A                         Rp. 7.050        Rp. 70.500.000
Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000) pada volume penjualan 10.000 satuan.

Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan  jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin & ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika  pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial  maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan  tidak hanya pendapatan  & biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial adalah sbb:


Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan                                  Rp. 85.000.000
Biaya difernsial                                                                                     Rp. 50.000.000
Laba diferensial                                                                         Rp. 35.000.000









 


















Keputusan
 Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih besar daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya dipilih

Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih kecil daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya tidak dipilih

 Produk gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik split-off. Pada titik tersebut, mereka dapat dibedakan. Sebagai contoh, mineral tertentu seperti tembaga dan emas mungkin terkandung dalam satu biji besi tertentu. Biji besi tersebut harus ditambang, dihancurkan, dan diolah sebelum tembaga dan emas dipisahkan. Saat pemisahan inilah yang disebut titik split-off (split-of point). Biaya penambangan, penghancuran, dan pengolahan berlaku untuk kedua produk.

        Seringkali produk gabungan dijual pada titik split-off. Kadangkala lebih meng¬untungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan, setelah titik split-off, sebelum menjualnya. Penentuan apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut (sell or pro¬cess further) merupakan suatu keputusan penting yang harus dibuat oleh para manajer.

        Sebagai ilustrasi, mari kita pertimbangkan Appletime Corporation, yaitu sebuah perusahaan besar di bidang pertanian yang menspesialisasikan bisnisnya pada penanaman apel. Setiap plot lahan menghasilkan kira-kira satu ton apel. Pohon di setiap plot harus disemprot, dipupuk, disiram, dan dipangkas. Saat apel matang, pekerja disewa untuk memetiknya. Apel-apel tersebut selanjutnya dikirim ke gudang untuk dicuci dan disortir. Perkiraan biaya dari semua aktivitas tersebut (termasuk pemrosesan) adalah $300 per ton per tahun.

        Apel disortir menjadi tiga jenis (A, B, dan C) menurut ukuran dan kerusakan. Apel besar tanpa kerusakan (lecet, terpotong, berlubang, dan seterusnya) disisihkan dalam sate tempat dan diklasifikasikan sebagai jenis A. Apel kecil tanpa kerusakan disisihkan dalam tempat kedua dan diklasifikasikan sebagai jenis B. Sedangkan apel yang tidak termasuk jenis A dan B dimasukkan dalam tempat ketiga dan diklasifikasikan sebagai jenis C. Setiap ton apel memproduksi 800 pon jenis A, 600 pon jenis B, dan 600 pon jenis C.

        Apel jenis A dijual ke supermarket besar dengan harga $0,40 per pon. Apel jenis 13 dikemas dalam kantongan ukuran 5 pon dart dijual ke supermarket dengan harga $1,30 per kantong. (Biaya setiap kantongan adalah $0,05.) Apel jenis C diproses lebih lanjut untuk pembuatan saus apel, yang akan dijual dalam kaleng ukuran 16 ons dengan harga $0,75 per kaleng. Biaya pemrosesan adalah $0,10 per port apel. Output akhirnya adalah 500 kaleng. Peraga 16-3 mengikhtisarkan seluruh proses di atas.

        Suatu jaringan supermarket besar baru-baru ini meminta agar Appletime memasok pai apel (apple pie) kaleng ukuran 16 ons dengan harga $0,90 per kaleng. Appletime menetapkan bahwa apel jenis B cocok untuk memenuhi pesanan ini dan mengestimasi bahwa diperlukan biaya $0,20 per pon untuk memproses apel menjadi pai apel. Outputnya adalah 500 kaleng.

        Ketika memutuskan apakah akan menjual apel jenis B pada titik split-off atau memprosesnya lebih lanjut dan rnenjualnya dalam bentuk pai apel, biaya umum penyemprotan, pemangkasan, dan seterusnya, adalah tidak relevan. Perusahaan harus membayar $300 per ton untuk aktivitas ini tanpa memperhatikan apakah apel tersebut dijual pada titik split-off atau setelah di proses lebih lanjut. Namun, pendapatan yang diterima dari split-off kemungkinan besar berbeda dari pendapatan yang diterima apabila apel jenis B dijual dalam bentuk pai apel. Karena itu, pendapatan merupakan pertimbangan yang relevan. Demikian juga, biaya pemrosesan hanya terjadi apabila proses lanjutan dilakukan. Karena itu, biaya pemrosesan termasuk relevan.

        Karena terdapat 600 pon apel jenis B pada titik split-off, Appletime menjual 120 kantong ukuran lima pon dengan harga per unit bersih $1,25 ($1,30 – $0,05). Dengan demikian, total pendapatan bersih pada titik split-off adalah $150 ($1,25 x 120). Apabila apel diproses menjadi pai apel, maka total pendapatan adalah $450 ($0,90 x 500). Karena itu, pendapatan inkremental dari proses lebih lanjut adalah $300 ($450 – $150). Biaya inkremental pemrosesan adalah $120 ($0,20 x 600 pon). Karena pendapatan naik sebesar $300 dan biaya hanya naik $120, maka manfaat bersih dari pemrosesan lebih lanjut adalah $180. Dengan demikian, Appletime hams memproses apel jenis B menjadi pai apel. Analisisnya diikhtisarkan sebagai berikut:
Memproses Lebih Lanjut setelah Split-off Point atau Langsung Menjual
Dalam suatu perusahaan ada kemungkinan beberapa produk akan diproduksi secara bersama-sama dari bahan baku yang sama atau dari satu proses produksi yang sama. Kondisi seperti itu disebut sebagai joint product atau co-product. Saat dapat dipisahkannya produk-produk itu dari proses produksi disebut dengan split-off point.  Biaya yang timbul dalam proses produksi sebelum spilt-ff pont disebut joint-cost atau commont cost.  Oleh karena biaya produksi untuk masing-masing produk harus diketahui , maka usaha untuk mengalokasi biaya bersama harus dilakukan secara adil dan teliti. Pengalokasian secara adil dan teliti merupakan masalah yang harus dicapai pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah mengalokasi biaya bersama dengan menggunakan nilai jual relatif dari produk-produk tersebut.
Untuk produk yang diproduksi bersama tersebut ada dua kemingkinan :
  1. Setelah titik pisah, masing-masing produk dapat dijual langsung karena produk tersebut merupakan produk akhir.
  2. Setelah titik pisah, produk tersebut sebagian dapat dijual langsung atau dapat  juga diproses lebih lanjut menjadi produk baru.
Untuk produk jenis kedua, jika diproses lebih lanjut sudah barang tentu membutuhkan biaya tambahan guna memproses produk tersebut, Setelah diproses lebih lanjut, diharapkan produk tersebut dapat dijual dengan harga lebih tinggi sehingga selain dapat menutup biaya tambahan ditambah biaya semula (sebelum titik pisah) diharapkan juga keuntungan perusahaan meningkat dibandingkan keuntungan jika dijual langsung. Masalah yang akan dibahas adalah keputusan manajemen yang bijaksana, apakah produk dijual langsung setelah split-off point atau diproses lebih lanjut. Tekanannya adalah alokasi biaya setelah split-off point.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar